1.PENGERTIAN
Depresi post partum adalah gangguan
emosional pasca persalinan yang bervariasi, terjadi pada 10 hari pertama masa
setelah melahirkan dan berlangsung terus-menerus sampai 6 bulan atau bahkan
sampai satu tahun.
Depresi pertama kali di temukan oleh
Pitt tahun 1988. Menurut pitt depresi post parum adalah depresi yang bervariasi
dari hari ke hari dengan menunjukkan kelelahan, mudah marah, gangguan nafsu
makan dan kehilangan libido(kehilangan selera untuk berhubungan intim dengan
suami).
Hadi (2004), menyatakan secara
sederhana dapat dikatakan bahwa depresi adalah suatu pengalaman yang
menyakitkan, suatu perasaan tidak ada harapan lagi.
Kartono (2002), menyatakan bahwa
depresi adalah keadaan patah hati atau putus asa yang disertai dengan
melemahnya kepekaan terhadap stimulus tertentu, pengurangan aktivitas fisik
maupun mental dan kesulitan dalam berpikir, Lebih lanjut Kartono menjelaskan
bahwa gangguan depresi disertai kecemasan , kegelisahan dan keresahan, perasaan
bersalah, perasaan menurunnya martabat diri atau kecenderungan bunuh diri.
Menurut Llewelly-jones (1994)
menyatakan wanita yang didiagnosa mengalami depresi 3 bulan pertama setelah
melahirkan. Wanita tersebut secara social dan emosional meras terasingkan atau
mudah tegang dalam setiap kejadian hidupnya.
2.PENYEBAB
secara
umum penyebab depresi post partum :
·
Wanita
dengan riwayat keluarga depresi cenderung libih muah terkena depresi
·
perubahan
hormon setelah melahirkan.
kadar hormon estrogen dan progesteron
sangat meningkat. Dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, kadar hormon
tersebut dengan cepat kembali normal. Perubahan besar dalam kadar hormon dapat
menyebabkan depresi. Kadar hormon tiroid juga bisa turun setelah
melahirkan.
·
Sejarah mengidap depresi atau penyakit
mental lainnya
·
Pernah mengalami depresi postpartum
·
Mengalami stress di rumah atau tempat
kerja selama hamil
·
Kurang mendapat dukungan emosional
·
Memiliki masalah pernikahan atau masalah
hubungan.
Pitt (regina dkk,2001) mengemukakan
4 faktor penyebab depresi post partum :
·
Faktor
konstitusional
·
Faktor
fisik yang etrjadi karena ketidakseimbangan hormonal
·
Faktor
psikologi
·
Faktor
sosial dan karateristik ibu
3.GEJALA
Adapun gejala-gejala umum ibu
depresi post partum adalah :
·
Merasa
gelisah atau murung
·
Merasa
sedih, putus asa, dan kewalahan
·
Kurang
energi atau motivasi
·
Banyak
menangis
·
Makan
terlalu sedikit atau terlalu banyak
·
Tidur
terlalu sedikit atau terlalu banyak
·
Kesulitan
berpikir atau membuat keputusanMemiliki masalah memori
·
Merasa
tidak berharga dan bersalah
·
Kehilangan
minat atau kesenangan pada aktivitas yang biasanya disukai
·
Menarik
diri dari teman dan keluarga
·
Hilang
minat (anhedonia)
· Mengalami
perubahan cepat tingkatan suasa hati dari sedih jadi marah
· Selalu
merasa lelah sepanjang waktu
· Hanya
tertarik sedikit pada bayi anda
· Tidak
menikmati hidup lagi
· Kesulitan
untuk berkonsentrasi
· Pernah
berfikir untuk mencelakai diri sendiri atau bayi Anda
Ling dan Duff (2001) mengatakan
bahwa gejala depresi post partum yang dialami 60% wanita mempunyai karateristik
dan spesifik antara lain:
·
Trauma
terhadap intervensi medis yang terjadi
·
Kelelahan
dan perubahan mood
·
Gangguan
nafsu makan dan gangguan tidur
·
Tidak
mau berhubungan dengan orang lain
·
tidak
mencintai bayinya dan ingin menyakiti bayinya atau dirinya sendiri.
4.GAMBARAN KLINIK
Monks dkk (1988) mengatakan depresi
post partum merupakan problem psikis sesudah melahirkan seperti labilitas efek,
kecemasan dan depresi pada ibu yang dapat berlangsung berbulan-bulan.
Faktor resiko:
Faktor resiko:
·
Keadaan
hormonal
·
Dukungan
social
·
Emotional
relationship
·
Komunikasi
dan kedekatan
·
Struktur
keluarga
·
Antropologi
·
Perkawinan
·
Demografi
·
Stressor
psikososial dan lingkungan
5.PENCEGAHAN
Untuk mencegah terjadinya depresi
post partum sebagai anggota keluarga harus memberikan dukungan emosional kepada
ibu dan jangan mengabaikan ibu bila terlihat sedang sedih, dan sarankan pada
ibu untuk :
·
Beristirahat
dengan baik
·
Berolahraga
yang ringan
·
Berbagi
cerita dengan orang lain
·
Bersikap
fleksible
·
Bergabung
dengan orang-oarang baru
·
Sarankan
untuk berkonsultasi dengan tenaga medis
Adapun bagi suami dapat memotivasi
istri dengan cara :
· Dorong istri untuk
berbicara dan tunjukkan kalau Anda mengerti.
· Buat batasan
kunjungan dan beritahu teman-teman "tidak bisa" ketika istri tidak
ingin dikunjungi.
· Terima pertolongan
dari orang-orang yang sukarela membantu menyelesaikan pekerjaan rumah.
· Izinkan teman-teman
mengemong bayi agar istri punya waktu untuk dirinya sendiri dan sementara jauh
dari bayi.
· Bertindak setia dan
penuh kasih sayang secara fisik tanpa minta dilayani secara seksual.
6.PENGOBATAN
v
Terapi Obat
Obat
diberikan untuk depresi sedang sampai berat obat yang umum digunakan antara
lain golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), SNRI, dan
tricyclic antidepressants serta benzodiasepin sebagai tambahan. Obat anti
depressant tidak dapat digunakan hanya 1-2 minggu, karena efeknya baru terasa
setelah 2 minggu. Umumnya diberikan selama 6 bulan.
v
Psikoterapi
Psikoterapi
antara lain talking therapy, terapi interpersonal dan kognitif/ perilaku dan
terapi psikodinamik. Talking therapy membantu pasien mengenali masalah dan
menyelesaikannya melalui give anta take verbal dengan terapis. Pada terapi
kognitif/perilaku, pasien belajar mengidentifikasi dan mengubah persepsi
menyimpang tentang dirinya serta menyesuaikan perilaku untuk mengatasi
lingkungan sekitar dengan lebih baik
v
Konseling
Ibu akan
diajak melihat bahwa merawat anak bukanlah kesulitan yang luar biasa.
Pelan-pelan diajak melihat fokus masalah, apa yang dihadapi dalam merawat anak
dan adakah masalah yang sekiranya bias diselesaikan.
v
Modifikasi Lingkungan
Lingkungan
keluarga penting dalam penyembuhan. Suami harus pengertian. Serta keluarga
harus mendukung ibu serta membantu dalam merawat anak.
Referensi
As’ari, Y.
2005. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kestabilan Emosi Dalam Menghadapi
Kelahiran Anak Pertama. Skripsi. (tidak diterbitkan). Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Cunningham,
F. G, Macdonald, P. C dan Gant, N. F. 1995. Williams Obstetrics. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Erikania,
J. 1999. Mengenal Post Partum Blues. Nakita. 8 Mei 199. No. 05/1. Halaman 6.
Jakarta : PT Kinasih Satya Sejati.
Hinton, J.
1989. Depresi dan Perawatannya. Jakarta : Dian Rakyat.
Ibrahim,
Z. 2002. Psikologi Wanita. Bandung : Pustaka Hidayah.
Kartono,
K. 1992. Psikologi Wanita : Mengenal Wanita Sebagai Ibu dan Nenek. Jilid Dua.
Bandung : Mandar Maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar